Lindungi Pesisir, Gubernur Jateng Dorong Perawatan Mangrove Usai Penanaman
- account_circle Agnes
- calendar_month Sab, 28 Jun 2025
- comment 0 komentar

Gubernur Ahmad Luthfi Tegaskan Pentingnya Peran Stakeholder dan Masyarakat
PEMALANG | EksposJateng.com – Upaya rehabilitasi garis pantai tidak cukup hanya dengan penanaman mangrove, tetapi harus disertai dengan perawatan yang konsisten. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dan stakeholder dalam menjaga kelestarian tanaman mangrove dan cemara laut yang telah ditanam.
“Jangan hanya gagah kita menanam, tapi tidak merawat. Saya minta Bupati/Wali Kota, BUMD, dan Dinas Lingkungan Hidup, begitu tanam satu minggu segera cek apakah tanaman bisa tumbuh atau tidak,” kata Luthfi saat menghadiri peluncuran program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah di Pantai Kertosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jumat (27/6/2025).
Program tersebut merupakan bagian dari Gerakan Menanam dan Merawat 12 Juta Mangrove Selama 2025–2029 yang diinisiasi oleh Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara. Hadir dalam kegiatan ini antara lain Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Bupati Pemalang, serta perwakilan dari Pemkab Batang, Pemkab Pekalongan, dan Pemkot Pekalongan.
Gerakan ini sejalan dengan program Mageri Segoro yang digagas oleh Gubernur Luthfi. Program tersebut telah diawali dengan penanaman mangrove di Kabupaten Brebes. Ditargetkan, hingga akhir Desember 2025, sebanyak 1,5 juta bibit mangrove akan ditanam di sepanjang pesisir utara dan selatan Jawa Tengah.
“Mageri Segoro itu intinya, bagaimana agar laut kita tidak mengganas sampai ke daratan. Kita buat pager yang ada di segoro (laut). Garis pantai Jateng itu panjangnya sekitar 997 km, ada di Pantura dan Pansela. Sampai Desember nanti harus tercukupi (tertanam) mangrove dan itu akan masuk rekor Muri,” jelasnya.
Luthfi berharap, program tersebut dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat pesisir, utamanya dalam mengatasi abrasi dan rob yang kerap terjadi di sejumlah wilayah pesisir Jawa Tengah.
Sementara itu, Ketua Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara, Ardas Patra, menyampaikan bahwa penanaman di Pantai Kertosari mencakup 5.000 batang mangrove di sembilan desa yang terdampak rob dan abrasi di Pemalang.
“Gerakan ini akan diperlebar, meliputi seluruh pantai di Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang. Totalnya adalah 132 hektare, dengan kebutuhan mangrove sebanyak 500 ribu batang pohon. Itu akan dilakukan bertahap selama enam bulan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam setiap desa, terdapat sekitar 10 relawan yang tidak hanya menanam, tetapi juga bertanggung jawab merawat tanaman serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mangrove.
“Paling berat tentang mangrove itu kan mengedukasi masyarakat. Jadi menanam dan merawatnya, karena ini harus tumbuh sampai masa kritisnya lewat. Masa kritisnya lewat inilah yang akan menjadi harapan baru dari penataan pantai,” jelasnya.
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, turut mengapresiasi gerakan tersebut. Ia menyebut, menanam dan merawat mangrove merupakan langkah sederhana namun berarti besar untuk menyelamatkan lingkungan.
“Saya berterima kasih kepada pegiat lingkungan. Ini bentuk kesadaran yang dilakukan oleh masyarakat untuk menyelamatkan masa depan lingkungan, ini harus kita sambut,” ujarnya.
Muzani juga mendukung penuh program Mageri Segoro yang dicanangkan Gubernur Luthfi dan menyebut target 1,5 juta pohon mangrove sebagai langkah strategis dan visioner.
“Pagar laut itu meskipun jangka panjang, memang harus dilakukan,” tandasnya.
- Penulis: Agnes

Saat ini belum ada komentar