KPK dan BPK Mulai Pemeriksaan Strategi Pencegahan Korupsi
- account_circle Yuanta
- calendar_month Rab, 6 Agu 2025
- comment 0 komentar

JAKARTA | EksposJateng.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memulai pemeriksaan kinerja atas efektivitas strategi pencegahan korupsi Semester II Tahun 2025. Entry meeting digelar di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (4/8).
Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan komitmen lembaganya mendukung penuh proses pemeriksaan. “KPK akan berkontribusi maksimal, baik dalam bentuk data, dokumen, maupun informasi yang dibutuhkan,” katanya.
Anggota I BPK, Nyoman Adhi Suryadnyana, menyebut pemeriksaan berlangsung 40 hari, mencakup wilayah pusat, Yogyakarta, dan Maluku. Fokusnya pada efektivitas anggaran dan strategi pencegahan korupsi lintas kementerian/lembaga.
“Temuan akan menjadi dasar sistem evaluasi output menyeluruh. Pemeriksaan ini akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan tematik,” jelas Nyoman.
Ia menyoroti isu strategis, seperti lemahnya sistem pengendalian internal, rendahnya pemanfaatan teknologi informasi, serta budaya kerja yang resistif terhadap integritas. “Masalah ini terus muncul selama 10 tahun terakhir. Dibutuhkan strategi baru, tak cukup hanya penindakan,” tegasnya.
Nyoman mengapresiasi tindak lanjut KPK terhadap rekomendasi BPK yang mencapai 92,21 persen, tertinggi di antara aparat penegak hukum.
Setyo menambahkan, peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) bukan tanggung jawab KPK semata. “IPK tanggung jawab bersama. Banyak indikator melibatkan pihak lain selain KPK,” ujarnya.
Ia juga menyoroti minimnya respons instansi terhadap peringatan KPK melalui SPI dan MCP. “Ironisnya, nilai kuning bertahun-tahun tidak berubah. Mereka hanya melihat itu sebagai angka,” katanya.
KPK berharap, pemeriksaan ini mampu memperkuat sistem deteksi dini penyimpangan dan mendorong perubahan nyata dalam pencegahan korupsi.
- Penulis: Yuanta
- Editor: Muhamad Nuraeni

Saat ini belum ada komentar