Kirab Budaya Warnai Merti Dusun di Tegal Ombo: Tradisi Guyub Rukun Warga RW 03 Mblotongan, Sidorejo, Salatiga
- account_circle Indra W
- calendar_month Ming, 24 Agu 2025
- comment 0 komentar

Salatiga | EksposJateng.com – Dentuman drum blek terdengar menggelegar, memecah keheningan pagi di RW 03 Tegal Ombo, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Bunyi tabuhan itu menjadi penanda dimulainya kirab budaya dalam rangka Merti Dusun yang tahun ini berlangsung penuh semarak, Minggu (24/08/2025).
Ratusan warga, dari anak – anak, pemuda, hingga orang tua, tumpah ruah ke jalan. Mereka berbaris rapi mengikuti arak – arakan yang dipimpin kelompok drum blek dan diiringi parade karnaval. Jalan sempit perkampungan mendadak berubah menjadi panggung budaya yang penuh warna.
Busana adat Jawa, kostum kreasi, hingga pakaian modern dengan sentuhan seni lokal ditampilkan warga. Anak – anak tampak antusias, sebagian di antaranya berlenggak-lenggok menirukan gaya penari, sementara orang tua ikut larut dalam kegembiraan. Wajah – wajah sumringah terlihat jelas, seolah semua penat seketika hilang dalam pesta rakyat ini.
Tradisi yang Menyatukan
Ningrum selaku ketua panitia Merti Dusun RW 03, dalam sambutannya, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar hiburan. “Merti Dusun adalah wujud syukur kepada Tuhan sekaligus pengingat bahwa kita harus menjaga warisan budaya. Tradisi ini juga mempererat kerukunan warga, agar kita tetap guyub rukun,” ujarnya.
Tak hanya kirab dan parade, kegiatan ini juga menjadi momentum mempertemukan warga lintas generasi. Para sesepuh duduk di kursi yang sudah disiapkan, menyaksikan dengan bangga anak cucu mereka melestarikan budaya. Para remaja dan pemuda pun menunjukkan kreativitas dengan menampilkan atraksi-atraksi yang segar dan menghibur.
Dukungan dari Tokoh Politik
Semaraknya Merti Dusun kali ini juga mendapatkan dukungan dari anggota DPRD Kota Salatiga asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Eko RJM. Kehadiran Eko di tengah masyarakat menjadi energi tambahan bagi warga.
“Saya sangat mengapresiasi antusiasme warga Tegal Ombo. Tradisi seperti ini harus terus dilestarikan, karena tidak hanya menjaga budaya tetapi juga mempererat persaudaraan dan memperkuat identitas lokal,” kata Eko saat ditemui di lokasi.
Dukungan dari kalangan legislatif ini diharapkan dapat memberikan dorongan agar Merti Dusun bisa terus berkembang, bahkan menjadi agenda wisata budaya tahunan yang lebih besar di Salatiga.
Harmoni dalam Kebersamaan
Sepanjang kirab berlangsung, suara gamelan, tabuhan drum, dan sorak-sorai warga berpadu menjadi harmoni. Pedagang kaki lima turut meramaikan acara, menyediakan jajanan tradisional seperti getuk, cenil, dan klepon yang membuat suasana semakin hangat.
Bagi warga Tegal Ombo, Merti Dusun bukan hanya seremonial tahunan, tetapi sebuah pengikat yang menjaga harmoni. “Kalau ada acara seperti ini, semua warga kompak. Kami kerja bakti, gotong royong, tanpa melihat perbedaan. Inilah yang membuat tradisi ini istimewa,” ujar Sulastri, seorang warga yang sejak pagi ikut mempersiapkan kirab.
Warisan untuk Generasi Muda
Kemeriahan yang berlangsung hingga sore hari menjadi bukti nyata bahwa Merti Dusun tetap relevan di tengah derasnya arus modernisasi. Bagi generasi muda, tradisi ini menjadi ruang belajar tentang identitas budaya mereka sendiri.
“Saya senang bisa ikut karnaval. Rasanya bangga bisa tampil di depan warga, apalagi pakai baju adat Jawa. Jadi lebih kenal budaya sendiri,” kata Andini, siswi SMP yang ikut dalam parade.
Dengan dukungan semua pihak, termasuk tokoh masyarakat dan anggota dewan, Merti Dusun RW 03 Tegal Ombo tak sekadar pesta rakyat. Ia menjadi simbol persaudaraan, gotong royong, dan semangat melestarikan budaya yang akan terus diwariskan dari generasi ke generasi.
- Penulis: Indra W
- Editor: Agus Subekti

Saat ini belum ada komentar